Mata sendu

Batam, 2025

 

Kutatap dalam-dalam betapa matanya yang sendu itu, senyumnya yang tak pernah pudar, meringis kadang yang membuatku geli sendiri, giginya yang berjarak, dan bau asap rokoknya bila ia ciumi keningku. Lalu ada alisnya yang indah, yang aku suka sekali di wajahnya, ditambah lagi tai lalat yang menghiassi pipi kirinya.

Abang, itu sebutanyya dariku, Abang! Itu terikanaku kepaddanya jika ia kadang tak senonoh, haha lucu sekalli kalua mengingatmu. Sehari saja tak melihat senyummu aku jadi rindu, sehari saja tak kucium aroma tubuhmu aku jadi usang.

Suamiku. Akku sangat jauh dari kata sempurna, kata sopan dan kata bijaksana, aku sangat bodoh dalam memahami hidup, tak pandai bersyukur dan sering menangis manja, marah di hadapanmu, tapi kau sabar, kau bujuk aku kau selalu mengalah demi aku.

Dimana akan aku temui manusia sesabarmu?

Yang selalu menjadi air kerika aku selalu menjadi api. Aku ssangat benci kau tidak banyak kata, tak bnayak bicara, tak banyak omong kosong. Tak banyak cita-cita. Tapi ada syukurku di sasna yang membuat aku atas izin Allah terharu seklai dennganmu, kau selalu melindungiku diperkara akhirat, tak pernah sedikitpun kau tanamkan rasa benci kepada orang-orang di hadapanku, padahal kau sendiri sudah rugi banyak sekali.

Aku tau harga dirimu sedang sangat tidak baik-baik saja, dimata orang. Menjadi pijakan kaki jika itu kehendak orang. Tapi kau hebat saying, kau pandai sekali luluhkan egomu, kau selalu mengalah disetiap keadaan kau sellau berprasangka baik kepada orang orang, bdanmu yang ringkih itu, memaksa kerja keras untuk kehidupan kita berdua, semoga Allah dengar doa-doa kita ya saying.

Semoga perjuangan kita berakhir Bahagia, bisa bahagiakan orang-orang dan tidak menyusahkan orang sekeliling kita. Juga ahli sedekah.

 

Komentar

Postingan Populer