Dance in the Bottle

 Batam, 22 September 2023

Taman kolam

sudah lama sekali tidak bersua dengan tempat senyaman ini, padahal dulu hampir setiap pekan mengunjungi tempat ini, dari yang gak bayar sama sekali, dan tempatnya juga masih belum luas, hingga sekarang udah bayar 11k haha dunia, lucu sekali memang kalau di ingat jaman dulu sama sekarang ya. kini tempatnya jadi semakin luas dan teratur, pemandangannya juga semakin indah, tak kalah hebat dengan kala itu. tetapi ada hal yang berubah, yaitu orang yang selalu aku ajak kesini, kian tahun kian berkuranng. thats okey. 

ingat sekali dulu kalau kesini bareng pacar, sahabat, saudara, dan tentunya tidak pernah sendiri. tapi  hari ini ada yang beda, aku mungkin secara tampak mata hanya berkunjung sendiri, tapi tidak dengan janinku yang hampir menginjak usia 4 bulan, terimakasih ya dek, sudah temanin bunda, maaf bunda sedang kurang sehat, batuk pilek, tambah lagi pikiraan sedang kacau.

aku senang mencium aroma kolam yang penuh enceng gondok ini, aku juga senang menapaki jalanan tanpa alas kaki, seperti bertemu dengan kawan lama saja hehe. menikmati semilir angin sore yang kian menerpa terkena pepohonan yang rindang, pohon pohon di belakangku  juga beberapa batangnya sudah menguning, aku tidak tau pasti itu karena jamur  atau memang jenisnya sepeerti itu.

sesekali menghela napas panjang, aku senang bisa menikmati dan mendengarkan diriku sendiri yang telah lama hilang tak kudengar dan selalu ku abaikan. maafakan diri ini, tak selalu membahagiakan hati, terlallu memendam keinginan padahal jika aku lakukan sendiri dan kuusahakan sendiri aku masih bisa dan mampu, tanpa harus memakai embel embel bergantung dengan suami. 

sebetulnya ada satu orang yang aku haraap bertemu dengannya, tapi tidak tau juga, ini memang hari mminggu jadwalnya jogging di tempat ini, tapi bukan sore hari, melainkan pagi hari. aku hanya rindu berbincang dengannya, rindu mrngulik perasaan yang tidak terkontrol, ambigu dan pelik. dia selalu saja bisa menennagkan batin dan amarahaku. 

arus kolam mengarah kesebelah barat, angin sepoi membaawanya. filosofi air yang selalu ikhlas dibawa kemana saja seenaknya angin. gelombang kecilnya menyejukkan mata, membuat yang didekatanya tersipu malu dan merasa bahagia. kalau ssaja aku bisa ikhlas sepertinya, aku bisa saja membahagiakan apapun yang ada di sekelilingku, memberi aman juga tentram. 

melamun kini menjaadi salah satu hobiku yang indah, apalagi jika melamun ditempat senyaman ini. mengenang beberaapa oraang yang telah tinggal dan beberapaa lagi yang menjengkelkan. aku muak, akuu tidak tau dari arah mana ku memulai semuanya, aku merasa begitu kosong dan ambigu, sangat tidak jelas, terpaku saja pada keterpurukan, berbicara sendiri, menyusun rencana sendiri, dan banyak hal lagi yang aku lakukan sendiri, semuanya omong kosong, aku benci menceritakan hal ini, membuat air mata mengalir saja, memperburuk suasana. 

padahal aku sedaang senang dan bahagia bahagianya berbicara dengan kenangan-kenangan indah di masa lalu, bertemu banyak orang baik, menjelajah bumi kehidupan dengan pandangan yang berbeda. berbeda dengan aku sekarang, yang seperti menari di dalam botol, entah kapan ia bisa berkembang dan bertumbuh bak bunga mawar.. 'indah sekali jika itu mampu dilewati. 

tentunya akan ssesaak, terapung dan sakiit, tapi jika benihnya tak membiarkan botol itu menyakkitinya, pasti ia akan berusa berkembang dan berbunga diatas botol itu. sebuah hal yang rumit untuk di jalani ya. tapi indah jika sudah terjadi. 

mulai banyak orang-orang berlalu lalang, untuk mengelilingi taman kolam ini, sebagain besar mungkin melihatku dan menilaiku dengan tatapan aneh, iba atau sejenisnya, bagaimana tidak? tempat yang dijadikan banyak orang untuk jogging dan berbincang aku pakai dengan termenung dan mengetik ini, sendiri. terserah saja, itu hak mereka haha

dan aku memutuskan untuk beralih dari tempat ini, ada satu tempat lagi yang ingin aku kunjungi, spot yang bagus dan view yang indah, iyaaa di bawah pohon beringin, dengan akarnya yang berjuntai juntai, dekat dengan tepi kolam, view RS batam yang terlihat dari kejauhan, indah. ada memori tersendiri dengan tempat itu. lalu aku bergegas menyusuri jalanan setapak yang dilalui banyak orang, sesekali memotret pohon-pohon yang seakan-akan menyapaku dan tersenyum kepadaku. sendu sekali sore hari ini. batinku. 

kakiku sudah mulai teraassa pegal, jauah juga spot selanjutnya, ya. ahh tidak apa aku akan tetap ke sana, lagi pula jalan pulang melewati tempat itu. lalu aku tersenyum melihat sekawanan monyet dengan bebas berkerumun dan saling bersantai ria, ia sama seklai tidak takut dan gusar melihat kami orang-orang berlalu lalang, bahkan kadang ada yang menyapanya, teerutama anak-anak kecil yang ssedang bersama ibu dan aayahnya. lucu sekali 

okey, akhirnya sampai, tempat yang 2 tahun lalu aku potret dengan penuh kagum, tak banyak berubah, tapi akar yang meenjuntai itu sedikit pendek, ya. dua tahun berlalu masa iya tidak semakin memanjang? apkah dipotong oleh petugas BP yang menjaga sini? ah, yasudahlah yang penting akku sudah ke sini, dan sedikit mengobati rindu. ;)


waktu semakin mendekati senja, aku harus buru buru pulang, suami sudah mengirim pesan, mungkin saja dia khawatir karena aku pergi sendiri. "abang di tempat mas dwi" katanya, aku hanya melihat pesan itu dan bergegas pulang menuju rumah bengkel mas dwi. sambil menikmati jalanan yang sudah lama sekali tak kulewati. pohon pohon rindang kanan dan kiri seperti menyapa kembali teman lamanya. aku suka suasana sore itu, suka!

sampai di gapura dekat rumaah mas dwi, aku mengernyitkan kening, kemana suamiku? dia bilang di sana, kok motornya tidak ada?, appakah sedang dipiinjam?  atau sedang ada orderan. tanyaku sendiri dalam hati. di teras "lah, malah dah pulang, itu si yayat jemput kaamu ke taman kolam.," kata mas dwi heran. aku hanya tersenyum saja, sedikit tidak percaya dengan ucapan mas dwi yang kadang bercanda ria, lalu aku masuk ke dalam. disana juga mbak yuli keheranan melihat aku datang sendiri, dia mengutuk dan sedikit protes, " om yayat ke sana loh tadi, barusan aja. katanya mau jemput kamu". " ah masa iya?!'' ucapku sedikit protes tak percaya

tak lama kemudian dia datang, teerengah-engah. agak sendu, dan sedikit kecewa. '' kenapa pake segala di jemput, kan aku bawa motor sendiri" kataku ketus. "hehe, takut kamu gak pulang-pulang, udah mau maghrib juga" jawabnya tersipu. kasian dia, aku terlalu mengujinya dengan banyak hal, ketidak jelasanku, dan kekesalanku. tapi ia tetap senyam-senyum meski hati dan pikirannya dihajar habis-habisan oleh keadaan yang tak menentu. 

mungkin sekarang kau memang belum berharga dimata dunia, tapi kau sudaah hebat untuk kami, anak dan istrimu. sehat sehat calon ayah, kita sama-sama berjuang ya. meski tertatih-tatih. 

Komentar

Postingan Populer